Thursday 4 July 2013

Jenis jenis busi dan tips memilih busi

Busi mempunyai fungsi yang sangat penting untuk kendaraan kita yaitu memercikkan api didalam ruang bakar mesin yang kemudian membakar campuran bensin dan udara didalam mesin. Tanpa busi tentunya mesin Anda tidak bisa hidup, dan tentunya sebelum busi melemah dan lama-lama mati tentunya kita harus menggantinya dengan yang baru. namun sebelum itu ada baiknya kita mengetahui jenis-jenis busi sebagai berikut.

1. Busi standart
Bahan ujung elektroda dari nikel dan diameter center electrode rata-rata 2,5 mm. Jarak tempuh busi standar sampai sekitar 20 ribu Km, ketika kondisi pembakaran normal dan tak dipengaruhi oleh faktor lain macam oli mesin dan konsumsi BBM yang berlebihan efek peningkatan spek karbu. Busi ini bawaan motor setiap diluncurkan dari pabrikan.

2. Busi Platinum
Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrode dari platinum, jadi pengaruh panas ke metal platinum lebih kecil. Diameter center electrode 0,6 mm – 0,8 mm, jarak tempuh busi sekitar 30 ribu km. Busi ini favorit bikers penyuka touring karena kemampuannya

3. Busi Iridium
Ciri khasnya ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electroda dari iridium alloy warna platinum buram. Diameter center electroda 0,6 mm – 0,8 mm mm. Jarak tempuh busi sekitar 50 ribu sampai 70 ribu km. berumur lama cocok buat mesin motor besar diatas 150cc. Bisa dikatakan semi kompetisi, biasa diaplikasi buat mesin non standar 

4. Busi Racing
Busi yang tahan terhadap kompresi tinggi, serta temperatur mesin yang tinggi. Dipersiapkan untuk mampu mengimbangi pemakaian full throttle dan deceleration.
Busi racing tidak sama dengan busi Iridium. Diameter center electroda pun relatif kecil meruncing macam jarum. Jarak tempuh busi juga relatif pendek di 20 ribu – 30 ribu Km, untuk rpm tinggi diatas 6000 pada temperatur mesin yang tinggi.

Dalam memilih busi ada baiknya kita berdasar pada :
1. Perbandingan kompresi mesin
Jika perbandingan kompresi mesin tinggi maka sebaiknya kita memilih busi dingin, hal ini dikarenakan busi dingin lebih baik dalam transfer panas, sedangkan kalau kompresi mesin rendah lebih baik kita menggunakan busi panas. penggunaan mesin kompresi rendah menggunakan busi dingin tidak akan menambah tenaga dan bahkan akan membuat busi cepat mati.

2. Daerah tempat tinggal
Untuk daerah bersuhu dingin, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi, paling pas memakai busi panas. Sebab, pemakaian busi dingin akan mempercepat penumpukan kerak. Sedang, daerah panas macam tepi laut atau metropolis, lebih baik memakai busi dingin. Untuk mencegah terjadinya pre ignition atau pembakaran dini.

3. Penggunaan
Jika penggunaan kendaraan kita sering  bepergian jauh ada baiknya kita memakai busi agak dingin, hal ini dikarenakan semakin sering mesin menyala maka suhu mesin sangat tinggi dan ini harus diimbangi dengan transfer panas yang baik, akan tetapi jika untuk pemakaian harian biasa ada baiknya kita menggunakan busi standar pabrik. Demikian pula jika spesifikasi mesin sudah diubah maka ada baiknya kita menyesuaikan pemilihan busi dengan ubahan mesin apalagi jika kompresi  mesin dinaikkan maka kita harus menggunakan busi racing.

terimakasih semogan bermanfaat


sumber : http://motor-ngebut.blogspot.com dengan beberapa tambahan

1 komentar:

  1. Setuju sekali, Jangan sembarang memilih Busi hanya karena membutuhkan tenaga yang besar. Pemilihan yang tepat akan mempengaruhi kesehatan mesin motor juga.

    ReplyDelete

 
Design Downloaded from Free Website Templates Download | Free Textures | Web Design Resources