Seorang pembantu rumah tangga, suatu hari pamit pada nyonya majikannya untuk pulang kampung.
“Jadi kamu tidak bermaksud kembali lagi bekerja disini?” tanya nyonya majikan.
“Tidak, Nyonya. Solanya saya mau menikah”.
“Baiklah kalau begitu. Saya hanya dapat mengucapkan selamat menempuh hidup baru dan bahagia!”
“Terimakasih, nyonya. Saya juga mengucapkan sama nyonya diberikan
ketabahan hati dan kesabaran. Anggaplah semua yang terjadi sudah
merupakan takdir dari Tuhan!”
“Hei kenapa kamu berkata seperti itu?”
“Karena anu, Nyah. Calon suami saya itu adalah…suami nyonya!”
Sunday, 23 June 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment